JURNAL BARAT BORNEO 2: Pesona Air Terjun Sempatung, Gunung Merdai, Desa Perbuak, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak


Perjalanan Menuju Air Terjun “Sempatung” di Gunung Merdai

Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak memang selalu memberikan kejutan bagi para pecinta alam. Selalu saja ada hal yang baru yang akan kita temukan di tkedalaman hutan yang hijau. Banyak tempat yang sudah terkenal di Kecamatan Air Besar seperti air terjun Dait (Desa Engkitip), air terjun Manangar ( Desa Tauk), air terjun Meruban( Desa Tauk), air terjun Terinting ( Engkangin), air terjun Bedawan ( Desa Dange Aji) dan air terjun Stiin ( Desa Tenguwe). Tetapi kali ini saya akan mempublikasikan sebuah tempat baru yang sangat indah untuk  dikunjungi.

Suasana Desa Perbuak, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak

Desa Perbuak, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak bisa di tempuh dengan waktu kurang lebih 2 jam dari ibukota Kecamatan yaitu Serimbu. Desa Perbuak menyimpan sebuah syurga yang tersembunyi di kedalaman hutanya.Air Terjun “ Sempatung”, Terletak di Gunung Merdai yang ada di seberang Desa Perbuak. Air terjun ini merupakan spot baru yang belum terkenal tetapi sangat indah, tidak kalah dari air terjun lainya. Trek menuju air terjun cocok sekali bagi mereka yang memiliki jiwa petualang yang gemar mencari tantangan untuk di takhlukan.
Sebelum menuju lokasi, saya menganjurkan anda untuk melapor terlebih dahulu kepada masyarakat kampung. Hal ini wajib dilakukan, agar warga Desa tahu maksud dan tujuan kita masuk ke dalam hutan desa mereka. Waktu itu saya dan rombongan melapor ke kepala dusun, dan menjelaskan maksud dan tujuan rombongan masuk ke dalam hutan mereka. Beliau sempat memberikan beberapa permintaan kepada saya untuk menjaga hutan dan sungai mereka. “ Saya mohon, jangan bawa tuba ikan, dan membuang sampah sembarangan, kalau mau makan ikan silakan bawa pancing”, ucap beliau kepada saya (Kamis, 6 Mei 2016).

Jalur Menuju Basecamp dan Air Terjun

Untuk menuju lokasi, pertama- tama kita harus menyebrangi jembatan gantung yang ada di Desa Perbuak yang membentang di atas Sungai Landak, untuk sampai pada jalur pendakian yang ada di seberang Desa Perbuak.
Setelah sampai di jalur pendakian, kita akan di hadapi oleh trek basah yang agak sulit di lewati dengan menggunakan alas kaki (sendal/sepatu). Waktu itu saya lebih memilih mendaki dengan kaki telanjang, dan menurut saya ini adalah cara yang tepat untuk mempermudah langkah. Akan tetapi saya lebih menyarankan anda menggunakan alas kaki demi faktor keamanan.
Air terjun dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 4 jam berjalan kaki. Medan yang becek, menyebrang anak-anak sungai dan berjalan di tebing tepi sungai akan anda lewati dan pastinya akan memberikan tantangan yang lumayan berat. Waktu itu saya dan rombongan berangkat dari Desa Perbuak pada pukul 16:48 WIB, dan sampai di basecamp pada pukul 21:23 Wib dengan cuaca yang kurang mendukung. Rombongan berasal dari berbagai macam daerah seperti, Singkawang, Sintang dan Landak. Meski berbeda-beda latar belakang dan daerah asal, solidaritas kami tetap terjaga, dan menaati permintaan yang telah di sebutkan Kepala Dusun Perbuak kepada kami.

Basecamp di Pagi Hari

Lelah memang selalu terbayar dengan kepuasan, keindahan basecamp baru nampak pada pagi hari. Kami tepat berada di tebing batu yang seperti memiliki atap yang terletak tepat dibawah air terjun “Sempatung”. Menakjubkan sekali bonus yang diberikan alam kepada kami.
Air terjun baru dapat di nikmati dari depan setelah perjalanan pulang. Dari basecamp inti, kami melanjutkan perjalanan dengan menyisiri tebing batu yang sangat indah dengan niat untuk mencapai puncak air terjun untuk menemukan hal-hal baru. Perjalanan menuju puncak agak lumayan sulit dikarenakan medan yang masih basah pasca hujan yang turun dari sore hingga malam kemaren.

Perjalanan Menuju Puncak Air Terjun dan Gunung Merdai

Dalam perjalanan menuju puncak, alam seakan belum puas untuk  memberikan kami kejutan demi kejutan. Dinding batu butih yang menarik selalu menjadi pemanja mata di saat lelah, dan hamparan hijau yang ada di samping kiri dan kanan menjadi penyejuk dalam perjalanan yang menguras keringat.

Puncak Air Terjun dan Gunung Merdai

Tidak terasa, setelah berjalan kaki sekitar satu jam, kami sampai di puncak Air Terjun “ Sempatung” di Gunung Merdai dan mendapatkan bayaran yang sangat sepadan dengan tenaga yang telah kami keluarkan dalam perjalanan mencapai puncak. Pemandangan alam yang sangat indah dan sungai yang mengalir jernih menjadi penawar lelah kami.

Air Terjun Nampak Depan

Setelah menghabiskan waktu kira-kira 2 jam, kami memutuskan untuk turun gunung dan kembali ke desa. Akan tetapi, alam seakan belum puas memberikan kami bonus. Dalam perjalanan pulang inilah air terjun ini dapat di nikmati dari depan dan sekaligus menjadi penutup yang spektakuler.

Mungkin anda tertarik melakukan perjalanan ke air terjun ini. Tidak ada salahnya meluangkan waktu santai anda melakukan perjalanan bersama teman-teman anda untuk melepas penat dan lepas sejenak dari kehidupan yang bising. Hanya ini informasi yang dapat saya berikan, semoga bermanfaat dan semoga kita semua semakin sadar akan kebesaran-Nya. Wasalam,



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jurnal Barat Borneo : Rekomendasi Tempat Wisata Liburan Tahun Baru Terbaik di Kalimantan Barat

Dari Kaki Pegunungan Niut: Toleransi Antar Umat Beragama yang Kuat itu Terasa

Keladi (Raksasa)