Hujan Perantara Rindu Antara Langit dan Bumi Yang Mustahil Untuk Berjabat Tangan
DARI SISI BARAT BORNEO YANG HIJAU
– Apakah ada hubungan antara judul postingan kali ini dengan alam Borneo yang
asri, hijau dan sejuk? Tentu agaknya judul postingan kali ini agak “nyeleneh”.
Tapi tenang, aku tidak bermaksud menganomalikan pemikiran kalian mengarah
kepada hal yang cengeng, silakan tertawa terlebih dahulu, sudah? Sudah tertawa?
Selamat kalian bahagia hari ini.
Copyriht: Jurnal Barat Borneo |
Teruntuk yang sering gagal dan
kadang merasa putus asa, tenang saja, jangan terlalu memaksakan kehendak, dan
yang paling terpenting, percayalah setiap manusia ada “Masanya”. Logikanya,
seperti fase kehidupan dari bayi menjadi anak-anak, dari anak-anak menjadi
remaja, dan seterusnya.
Segala sesuatu yang ada di dunia
ini tidak ada yang mustahil, tergantung usaha. Kata barusan aku terapkan ke
dalam kamus jalan hidupku, setelah melihat “tukang ojek yang telah berhasil
memberikan pemandangan yang membolak-balikan logikaku saat itu. Bagaimana tidak,
aku menyaksikan ia membawa penumpang berat tidak bernyawa. Apa itu? Jawabanya adalah
“tukang ojek membonceng sepeda motor dengan sepeda motor miliknya”. Terbayang? Sayang
momen tersebut tidak sempat aku abadikan dalam bentuk gambar.
Kalian pasti masih bertanya pada
diri kalian, apa yang akan aku sampaikan dalam tulisan ini. Jawabanku sederhana,
pikirkan tentang ‘’hujan’’ dan manfaatnya terhadap alam dan makhluk hidup yang
ada di dalamnya. Setiap hal yang mustahil akan terwujud dengan usaha dan “perantara”.
Bagiku sendiri (Muslim yang jauh dari kata taat) perantara tersebut adalah “Usaha
serta Doa yang aku panjatkan kepada Allah SWT.
referensi gambar: http://www.dosenpendidikan.com/wp-content/ uploads/2016/08/Ekosistem-Perairan.png |
Aku masih percaya bahwa Matahari
masih menjadi sumber energi utama dunia. Bayangkan saja, tanpa matahari,
tanaman yang dapat diubah menjadi sumber kebutuhan utama dalam kehidupan kita
akan “mustahil” untuk ada. Sangat panjang untuk dijelaskan, kalian dapat
membacanya di sini.
Kemudian, tanpa matahari tidak
akan ada hujan yang dapat memberikan lahan yang hijau di dunia ini. Bayangkan, 20
% sumber oksigen yang tercipta dari lahan yang hijau (Hutan,Pohon) akan hilang.
Dan termasuk juga fitolankton yang merupakan penyumbang oksigen terbesar di dunia
(80%)[1].
Plankton merupakan organisme mikroskopis yang hidup di perairan dan Oleh karena
itu fitoplankton membutuhkan sinar matahari[2].
Masih bertanya-tanya dengan judul
postingan ini? Baiklah aku akan menjawabnya. Dalam postingan ini aku mengajak
kalian semua untuk berperan aktif untuk menjaga kestabilan alam, dengan
menghargai Hutan serta mahkluk hidup yang memiliki perang yang sangat besar
terhadap keberlangsungan hidup manusia di dunia ini. Bagaimana caranya? Posisikan
diri kalian seperti hujan yang jika di “hiperbolakan” sebagai perantara
penyampai rindu antara langit dan daratan bumi. Jangan tertawa, baca saja
dengan mata melotot.
Copyright: Jurnal Barat Borneo |
Artinya, jadilah manusia yang
menghargai alam dengan menjaganya, melestarikanya, memperbaiki yang rusak,
serta posisikan diri sebagai pemberi contoh untuk menghargai alam, meskipun itu
dengan aksi yang kecil, tidak membuang sampah non-organik (plastik, dll)
misalnya. Jadi, dengan begitu, kalian sudah berperan aktif dalam menjaga
kestabilan dunia serta ekosistem makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Cukup sekian ya, maaf kalau
tulisan ini kiranya tidak bagus atau tidak nyambung. Niatku baik kok (pencitraan),
untuk membuat kita semua sadar bahwa kita ini adalah makhluk yang sangat kecil
di semesta alam ini. Assalamualaikum,,
[1] Unik
Berita. 2013. Siapakah Penyumbang Oksigen Terbesar Untuk Bumi?. http://www.beritaunik.net/unik-aneh/sebenarnya-siapakah-penyumbang-oksigen-terbesar-untuk-bumi.html.
Diakses pada hari Sabtu, 25 November 2017. Pada pukul 15: 53 Wib.
[2]
Efendi. 2011. Fitoplankton. http://efendikonservasi.blogspot.co.id/2011/01/fitoplankton.html.
Diakses pada hari Sabtu, 25 November 2017. Pada pukul 15:49 Wib.
Comments
Post a Comment